Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film Purbalingga   
Home » » Usman Janatin City Park Purbalingga

Usman Janatin City Park Purbalingga

Posted by Warta Purbalingga on Sunday, September 21, 2014

Usman Janatin adalah pahlawan nasional Indonesia yang dihukum gantung di Singapura pada 17 Oktober 1968. Sebagai prajurit Angkatan Laut, Usman menjadi bagian dari prajurit perang yang dicanangkan pemerintah RI terhadap Malaysia ketika itu. Ia melakukan pengeboman gedung Mac Donald House di Singapura, yang ketika itu menjadi bagian wilayah Malaysia. Atas jasa dan pengorbanannya Usman Janatin mendapat gelar pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Namun selepas itu sosoknya sebagai pahlawan nyaris dilupakan. Nama Usman Janatin masih asing terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Usman Janatin baru kembali diingat ketika namanya dan rekannya, Harun Said mendadak menjadi perbincangan hangat di Tanah Air terkait penggunaan nama keduanya sebagai nama Kapal Perang TNI. Ide dan keputusan TNI ini mendapat protes keras dari pemerintah Singapura yang tersinggung dengan pilihan nama tersebut.

Selama berminggu-minggu polemik Kapal Perang Usman Harun menjadi isu penting hubungan kedua negara. Polemik tersebut juga memancing sejumlah reaksi dan pendapat dari masyarakat Indonesia. Sempat mereda, Usman-Harun kembali memantik ketersinggungan Singapura berkat “kemunculan” dua sosok prajurit tersebut yang diperankan oleh orang lain dalam sebuah acara militer yang dihadiri oleh sejumlah utusan negara termasuk Singapura. Berkat kejadian-kejadian itulah sosok Usman dan Harun sebagai patriot bangsa menjadi dikenal oleh masyarakat Indonesia.

http://wartapurbalingga.blogspot.com/
Usman Janatin City Park Purbalingga
Kembali ke sosok Usman Janatin, ia lahir di kota yang sama dengan Panglima Besar Jenderal Sudirman, yakni Purbalingga, Jawa Tengah, pada 18 Maret 1943. Sebelum polemik Kapal Perang Usman-Harun menyeruak, namanya sudah lebih dulu diabadikan sebagai nama taman di kota kelahirannya yakni Usman Janatin City Park Purbalingga.

Bulan Maret lalu saya berkesempatan melihat taman yang dibangun di atas lahan bekas pasar kota ini. Taman Usman Janatin berada 1,5 km di sebelah barat alun-alun kota Purbalingga. Bagi yang datang dari luar kota, Taman Usman Janatin bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit dari Terminal Purbalingga ke arah utara. Itu yang saya lakukan saat turun di Terminal Purbalingga Sabtu sore itu.

Meski berada di pusat kota, tak perlu khawatir dengan kemacetan. Lalu lintas menuju Taman Usman Janatin tidaklah ramai. Selain ruas jalannya yang lebar, beberapa trotoar di sekitarnya juga masih nyaman ditapaki.

Tiba di pintu masuknya yang lebar, sebuah bunderan yang luas menjadi halaman depan Taman Usman Janatin. Di tengah bunderan tersebut diletakkan patung adipura berwarna coklat dan keemasan. Dari bunderan ini jika langit cerah tanpa awan kita bisa dengan jelas menatap Gunung Slamet dengan badannya lebar. Sayang hari itu awan sedang berserakan sehingga saya hanya bisa menatap badan dan punggung gunung, sementara puncaknya tertutup gumpalan awan.

http://wartapurbalingga.blogspot.com/
Entertainment Centre, bangunan utama di Taman Usman Janatin.
Tepat di belakang bunderan sebuah gedung bergaya modern dengan cat oranye, hijau dan putih berdiri megah. Pada sisi atasnya sebuah tulisan “Entertainment Centre” mungkin menandakan fungsi dan isi di dalamnya. Tapi ketika melongok isinya saya tak menemukan apa-apa selain ruangan kosong yang sepertinya sedang dibersihkan. Seorang pegawai taman yang saya temui menjelaskan jika Taman Usman Janatin sedang ditata ulang fungsinya. Rupanya taman ini sempat mangkrak selama 1 tahun. Selama itu Taman Usman Janatin dengan gedung entertainment centre dikelola secara tidak professional dan minim pengawasan. Dengan penerangan yang kurang, saat malam hari taman ini konon banyak digunakan untuk nongkrong para muda-mudi. Apalagi di dalamnya sempat disediakan sarana permainan bilyar. Konsep tersebut mengundang kritik banyak pihak karena dianggap membuka peluang kegiatan yang kurang positif. Dengan menggunakan nama pahlawan, Taman Usman Janatin semestinya menjadi ruang untuk kegiatan yang produktif dan bermanfaat.

http://wartapurbalingga.blogspot.com/
Panggung terbuka di sisi selatan taman
Kritik dan kontroversi yang terjadi sepanjang tahun 2013 akhirnya berujung pada rebranding Taman Usman Janatin. Sejak awal taHun 2014 taman ini di-launching kembali sebagai sebuah taman kreatif yang lebih terbuka. Portal masuk di depan ditiadakan sehingga siapa pun bisa masuk ke dalam area taman secara gratis. Konsep baru sebagai ruang terbuka bagi anak-anak dan remaja diperkenalkan. Sejumlah wahana permainan dibangun. SementAra beberapa bangunannya diperbaiki dan ditata agar lebih nyaman dikunjungi.

SHARE :
CB Blogger

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Warta Purbalingga. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger