Puluhan warga Desa Sirau berburu babi hutan secara
massal Rabu (22/10). Perburuan dilakukan karena populasi babi hutan
sudah sangat meresahkan para petani. Apalagi menjelang musim tanam, babi
hutan biasanya akan merusak tanaman.
Dibantu anjing-anjing pemburu yang sudah terlatih, warga menyisir
kawasan hutan yang jadi tempat persembunyian kawanan babi hutan.
Akhirnya, satu persatu babi hutan tertangkap. Babi hutan yang berhasil
ditangkap ini bukan untuk dikonsumsi atau dijual, tapi dijadikan
santapan anjing-anjing pemburu.
Tim pemburu babi hutan Desa Sirau, Mukdori (45) menjelaskan,
menjelang musim tanam kegiatan berburu babi hutan memang lebih
diintensifkan. Tujuannya agar hewan bercula tersebut masuk ke dalam
hutan dan tidak lagi merusak tanaman masyarakat.
“Masyarakat berusaha agar tanaman bisa panen dan menghidupi keluarga,”tuturnya.
Setelah berburu, warga kemudian makan bersama di tengah hutan. Acara
berburu babi ini menjadi ajang silaturahmi untuk mempererat tali
persaudaraan antara warga desa.
Dori menambahkan, keberadaan babi hutan di ladang-ladang dekat hutan
bukan hanya merusak tanaman milik petani. Biasanya, saat tanaman di
ladang sudah habis, tidak jarang babi hutan masuk pemukiman warga.
Kepala Desa Sirau Hendri Sutrisno S Sos menuturkan, biasanya babi
hutan menyerang tanaman masyarakat yang dekat dengan hutan. Selain dekat
dengan habitat, saat diburu babi akan kembali ke hutan dan menghilang.
“Sudah menjadi kegiatan rutin untuk memerangi babi hutan agar tanaman masyarakat bisa panen,” jelasnya.(Jok/bdg)
Post a Comment